Indonesia adalah negara dengan peringkat ke 3 setelah china dan india mengenai tingginya konsumsi rokok oleh masyarakatnya, walaupun tanpa survey hal ini terlihat jelas dengan adanya iklan rokok di sepanjang jalanan Indonesia dan pabrik rokok dimana-mana, menandakan bahwa rokok begitu diminati di Indonesia. Ngomong-ngomong tentang diminati, peminat rokok berasal dari berbagai usia, baik tua maupun muda. Jika rokok hanya dikonsumsi oleh mereka yang berumur 18 tahun keatas, itu hanya hoax. Buktinya, pada zaman sekarang jika kita keluar rumah, dan mampir ke tempat-tempat seperti warkop atau parkiran anak sekolahan, banyak ditemukan remaja yang masih dibawah umur memegang dan menghisap benda beracun itu. Tidak hanya remaja, pada pertengahan tahun 2010 Indonesia dihebohkan oleh aksi bayi yang merokok. KOK BISA? Itulah kekuarangan dari Indonesia, kurangnya edukasi tentang bahaya rokok, atau mungkin memang kurang peduli dengan kesehatan, kalau sudah sakit baru sadar. Begitupula pada f...
Menulis tentang malas membuat saya jadi malas untuk tidak membahas, karena rasa malas ini sudah menjadi langganan setiap manusia. Tak terkecuali orang luar Indonesia, baik jepang, maupun korea, dijamin pasti ada orang merasa malas, bahkan seorang presden kadang juga merasakan malas. Saya pun begitu rasa malas sering kali membuat saya tidak melakukan sesuatu, tapi malas bukan berarti melulu sesuatu yang buruk, contohnya malas tidak mengerjakan PR, malas untuk dapat nilai jelek, hal hal seperti ini justru membuat diri ke arah yang lebih positif dan menguntungkan. Tapi saya yakin kata malas yang sedang di usahakan semua orang untuk dihapus dari list kebiasaan adalah rasa malas yang ke arah negatif. Bagaimana cara menghilangkannya? TIDAK BISA maksudnya tidak bisa sepenuhnya, rasa malas mungkin adalah faktor yang membuat tubuh kita bugar dan sehat, karena ketika kita sudah menjadi rajin, jika rajin belajar setiap hari setiap jam belajar, rajin olah raga setiap hari olah raga, rajin beke...